Disampaikan pada acara Seminar pemuda/Remaja se-Kota
Sabang pada tanggal 13 Rabi’ul Awal 1436 H- 05 Januari 2015
Oleh : Tgk Bahrul Walidin
Tema “
Mewujudkan Pemuda & Remaja Islam yang Interpreneur sebagai penerus Agama,
Negara &Bangsa dalam menghadapi Globalisasi
dimasa akan datang.
Pembinaan Remaja Melalui Masjid
Sebagai Mana telah di Pahami ,bahwa
dalam perkembangan nya manusia akan melewati masa-masa remaja. Remaja Adalah
anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak anak menjelang dewasa. Dalam
masa ini tubuhnya berkembang sedemikian pesat dan terjadi perubahan perubahan
dalam wujud fisik dan psikis. Badannya tumbuh berkembang menunjukkan tanda
tanda dewasa, perilaku sosialnya berubah semakin menyadari keberadaan dirinya, ingin
diakui dan berkembang pemikiran maupun wawasannya secara lebih luas. Mungkin
kalau kita perkirakan umur remaja berkisar di antara 13 sampai dengan 25 tahun.
Pembatasan umur ini tidak mutlak. Masa remaja tersebut adalah saat-saat
pembentukan pribadi,lingkungan sangat berperan. Kalau kita perhatikan empat faktor lingkungan yang
mempengaruhi remaja Yaitu :
Pertama : Lingkungan keluarga.
Keluarga sangat besar pengaruhnya
dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain
akan memberi dampak dalam kehidupan mereka. Demikian pula cara mendidik dan
contoh tauladan dalam keluarga, khsusnya orang tua, akan memberi bekasan yang
luar biasa. Dalam keluarga yang bahagia dan sejahtera serta memiliki tauladan keislaman yang baik dari orang
tua,inya allah remaja akan tumbuh dengen rasa aman, berakhlak mulia,
sopan-santun dan taan kepada Allah. Sebaliknya dalam keluarga yang kurang
harmonis, keteladanan orangtua tidak ada dan kering dari kehidupan yang
islami,maka anak remaja akan semakin mudah untuk tumbuh menyimpang.
Selain pendidikan agama, remaja juga
memerlukan komunikasi yang baik dengan orang tua yang dapat bersikap tegas, namun
akrab (friendly). Mereka harus bisa bersikap sebagai orang tua, guru dan
sekaligus kawan. Dalam mendidik anak di lakukan dengan cara yang masuk akal (logika),
mampu menjelaskan mana yang baik dan buruk, melakukan pendekatan persuasif dan
memberikan perhantian yang cukup. Semua itu tidak lain, karena remaja sekarang semakin
kritis dan wawasannya berkembang lebih cepat akibat arus informasi dan
globalisasi.
Kedua :Lingkungan Pendidikan
Pendidikan adalah tempat kedua, yang merupakan tempat remaja
memperoleh pendidikan yang di asuh oleh para guru. Dalam lingkungan inilah
remaja belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan daya pikirnya. Dalam
Tempat pendidikan guru memegang peran yang terpenting, karena itu diperlukan guru
yang yang arif dan bijaksana, mau membimbing dan mendorong anak didik untuk
aktif dan maju, memahami perkembangan remaja serta seorang yang dapat dijadikan
tauladan. Dalam kitab AL MURSYIDUL KULUB, banyak menerangkan sifat-sifat
seorang guru dan sifat-sifat seorang murid. Guru adalah orang yang berilmu yang menjadi
cerminan bagi remajanya. Remaja percaya bahwa guru merupakan gambaran sosial yang
diharapkan akan sempai kepadanya,dan mereka mengambil guru sebagai contoh dari
masyarakat secara keseluruhan.
Ketiga :Lingkungan teman pergaulan
Teman sebaya adalah sangat penting
sekali pengaruhnya bagi remaja, baik itu teman sekolah atau pesantren, organisasi
maupun teman bermain. Dalam kaitannya dengan pengaruh kelompok sebaya, kelompok
sebaya (peer groups) mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri remaja dan
bagi persiapan diri di masa mendatang. Serta pengaruh pula terhadap pandangan
dan prilakunya. Sebabnya adalah karenan remaja pada umur ini sedang berusaha
untuk bebas dari keluarga dan tidak tergantung kepada orang tua. Akan tetapi
pada waktu yang sama ia takut kehilangan rasa nyaman yang telah di perolehnya
selama masa kanak kanaknya.
Karena itu, dalam menghadapi faktor
lingkungan teman pergaulan,remaja harus diarahkan dan di bina. Keberadaan wadah-wadah
Pembina remaja, misalnya Remaja Mesjid/musalla, semakin mendesak untuk di
hadirkan. Remaja Mesjid di harapkan mampu memberikan lingkungan pergaulan yang
islami bagi remja-remaja muslim. Mereka bergaul, bermain, berorganisasi dan
mengembangkan kreativitas dan kepribadiannya dalam nuansa-nuangsa yang islami. Mereka
secara langsung maupun tidak langsung sudah terkadar untuk mendakwahkan islam, sehingga
menjadi generasi muda muslim yang siap menerima amanah dalam mensyi’arkan
islam.
Keempat : Lingkungan dunia luar
Lingkungan luar merupakan lingkungan
remaja selain keluarga, tempat pendidikan dan teman pergaulan, baik lingkungan
masyrakat lokal maupun global. Lingkungan dunia luar akan mempergaruhi remaja, baik
secara langsung maupun tidak langsung, baik itu benar maupun salah, baik itu
islam maupun tidak. Lingkungan dunia luar semakin besar pengaruhnya di sebabkan
oleh faktor-faktor kemajuan tehnologi, transportasi, informasi maupun
globalisasi.
Perkembangan global akhir-akhir ini
membawa angin perubahan positif. Dimana masyarakat dunia semakin peduli
terhadap kehidupan yang religious, terutama di lingkungan umat islam. Semenjak
di canangkan abad ke-15 Hijriyah sebagai abad kebangkitan islam, proses
islamisasi semakin menampakkan hasil nya. Fenomena kebangkitan islam dapat kita
lihat dimana mana, seperti misalnya maraknya upaya untuk memakmurkan masjid/musalla,
penggunaan jilbab di kalangan muslimat, pertumbuhan ekonomi syariat, peningkatan
kualitas umat islam di eropa dan amerikayang cukup cepat, konferensi dan
peringatan keislaman dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja cukup mengembirakan
dalam kaitannya dengan upaya mengadirkan lingkungan yang lebih islami bagi
remaja.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas
diri, sehinga kita jumpai remaja berusaha menonjolkan identitas pribadi atau
kelompoknya. peniruan terhadap figure-figur tertentu dan menemukan tokoh-tokah
idola yang digandrugi, seperti guru, ulama pahlawan, bintang film atau film atau
penyayi dan lain sebagainya. Merupakan salah satu bentuk dari pencarian itu. Dalam
beberapa kejadian, dapat kita temukan penyimpangan dari upaya pernyataan
identitas diri, dimana kita temukan adanya kelompok remaja yang membentuk
kelompok (gang) dengan menonjolkan aktifitas penguna narkoba, minuman keras, kebut-kebutan,
perkelahian pelajar bankan free seks, naudzubillaahi mindzalik.
Dalam menemukan identitas diri, remaja
banyak mendapatkan informasi,baik dari media cetak, dengar audio visual, seperti
Koran, majalah, radio, televisi, bioskop, VCD, DVD, dan internet. sekarang ini
dunia maya (internet) telah menjadi lingkungan luar tersendiri bagi umat
manusia, tak terkecuali bagi remaja. Melaluai internet, banyak hal positif dan negatif dapat mempengarui
remaja. Berbagai situs website di munculkan, bermacam informasi dihadirkan, berbagai
kemudahan di tawarkan dan berbagai pengaruh aneka warna pergaulan, bangsa, ide,
komonitas dan lain sebagainya dapat merambah kehidupan remaja. Lingkungan yang
islami akan memberi kemudahan dalam
pembinaan remaja. pembinaan remaja dalam islam bertujuan agar remaja tersebut
menjadi anak yang shalih dan bertakwa kepada Allah SWT sebagai mana yang sudah
kita fahami bersama dalam Alqur’an dan hadis Nabi SAW dan banyak kita
perdapatkan di dalam kitab dan buku-buku tentang tujuan Allah SWT menciptakan
manusia. Allah SWT tidak menciptakan Manusia dan jin kecuali untuk menyembahnya.
Pada masa sekarang, keberadaan remaja
masjid semakin terasa di perlukan, terutama
untuk mengorganisir kegiatan dakwah yang dilakukan oleh remaja muslim yang
memiliki keterikatan dengen mesjid. Dengan adanya remaja masjid inya allah, kreaktifitas
remaja muslim dapat di salurkan dan dikembangkan. Selain itu, terjadinya
kenakalan remaja juga dapat di kurangi. Remaja masjid yang terorganisir dengen
baik, bukan saja akan memberikan kesempatan bagi anggotannya untuk mengembankan
bakat dan kemampuannya, namun juga akan memberi bekal yang baik bagi masa depan
mereka, terutama bekal dakwah. Sehingga hadirnya generasi muslim yang terbaik, yang
beriman, berilmu pengetahuan, beramal shaleh dan mampu ber’amar ma’ruf nahi
munkar, inya Allah dapat menjadi kenyataan.
Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang
mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka: di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.
(QS 3:110,Ali ‘Imran)